hi guys! waktu itu gue disuruh guru biologi gue(pa jejen) bikin tugas tentang bioteknologi , dan setelah dikocok kelompok gue dapet bioteknologi kecap. pertama - tama menurut kita mudah tapi emang mudah si cuma ngatur jadwal ngerjain dan ngatur anggota kelompok itu yang ga gampang. dan hasilnya bakalan gue kasih tau kok, liat ya....
proposal IPA
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
PROSES PEMBUATAN KECAP
Disusun oleh :
1. Afif Iskayana Zainullah
2. Ahmed Saichu Yoga
3. Astrid Fransiska Erviana
4. Candra Setiawan
5. Debi Putri Melati
6. Fairuz Ikbar Farandy
7. Wiby Fadillah
SMPN 2 TAMBUN SELATAN
2011-2012
i
Kata
Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada
kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya. Kami membuat kliping IPA
BIOLOGI yang isinya tentang suatu pembahasan
Bioteknologi. Untuk mempermudah pembaca yaitu cara memahaminya kami
telah memperincikan apa itu yang dinamakan Bioteknologi dan berbagai olahan
dari hasil Bioteknologi tersebut.
Untuk menarik perhatian pembaca kami
juga telah menambahkan gambar-gambar atau resep dari berbagai olahan dari hasil
Bioteknologi tersebut. Dan kliping yang kami buat berdasarkan penelitian yang kami lakukan dan beberapa
kami peroleh dari berbagai media. Isi dan pemahaman yang ada di kliping ini
tidak ada alat atau bahan yang di
gunakan seronok yang tidak mestinya di gunakan dalam sehari-hari.
Kami juga menyadari kalau kliping yang
kami buat belum sepenuhnya sempurna tapi kami harapkan saran dari semua pihak
yang membaca kliping ini yang nantinya akan membangun mengembangkan lebih isi
atau pembahasan kliping ini. Semoga kliping ini bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya yang nantinya akan menuntun pembaca mengetahui tentang BIOTEKNOLOGI
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
...........................................................................................
i
Kata Pengantar
.........................................................................................
ii
Daftar Isi
..................................................................................................
iii
BAB 1
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
..................... 1
A.Sejarah Bioteknologi
..................................................................... 1
B.Perkembangan
Bioteknologi
......................................................... 2
BAB 2
BIOTEKNOLOGI ...................................................................................
3
A.
Pengertian Bioteknologi ...............................................................
3
B.
Jenis Bioteknologi
........................................................................
4
C.
Dampak Penerapan
Bioteknologi
.................................................. 5
BAB 3
BIOTEKNOLOGI KECAP
.......................................................................
7
A.
Pengertian Kecap ..........................................................................
7
B.
Sejarah Kecap
................................................................................
7
C.
Manfaat Kecap Kedelai
................................................................ 9
D.
Macam-Macam Kecap
................................................................. 10
E.
Proses Pembuatan Kecap
Kedelai .................................................
12
F.
Penanganan Limbah Kecap ...........................................................
14
BAB 4
NILAI GIZI
.............................................................................................
16
A.
Nilai Gizi Pada Kedelai ................................................................
16
BAB 5
BAB 6
Penutup
.....................................................................................................17
Daftar Pustaka
..........................................................................................18
iii
BAB 1
SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
A.
SEJARAH BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat
ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di
bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
1
B.
PERKEMBANGAN
BIOTEKNOLOGI
Beberapa gelombang bioteknologi :
Beberapa gelombang bioteknologi :
Gelombang
pertama. Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur, yang
dicirikan oleh pemanfaatan mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan
dan atau pembuatan makanan/ minuman. Minuman khas Jepang ( sake ), bir,
anggur, keju, yoghurt, dan pangan tradisional dari Indonesia ( tempe,
oncom, kecap ) merupakan contoh hasil proses bioteknologis tradisional. Sampai
tahun 1920-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia
( aseton, butanol, asam sitrat ) dan biomassa.
Gelombang
kedua.
Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukan penisilin oleh
Fleming ( 1929 ) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun
1944. Pada era ini ( dan sampai sekarang ) kegiatan bioteknologi diwarnai oleh
proses produksi industri antibiotika, vitamin, dan asam-asam organik dengan
fermentasi. Generasi kedua ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
Gelombang
ketiga.
Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an
dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat
organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Berbagai
produk farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormon,
dan vaksin diproduksi berkat rekayasa genetik ini. Teknologi hibridoma yang ditemukan
Kohler dan Milstein (1975) membuka era ini untuk produksi antibodi monoklonal.
Kekhasan ini menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.
Gelombang
keempat. Gelombang
ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi ) yang dikaji
dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses bioteknologis
tidak lepas dari peran enzim sebagai biokatalis. Pengkajian sifat dan kinetika
reaksi enzimatik dan perkembangan peralatan analisis, seperti kristalografi
sinar X dan spektrofotometer massa yang ditopang oleh rekayasa genetik telah
memunginkan ahli biokimia merekayasa enzim sesuai sifat yang diinginkan.
Generasi kempat ini juga dikenal sebagai era rekayasa enzim / protein.
2
BAB 2
BIOTEKNOLOGI
A.PENGERTIAN
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologibiokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya.Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa. semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan
dan murni lain, seperti
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh
manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir,
roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,
antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi
yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi
antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat
pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA
rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan
kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang
belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh
seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman
dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi
yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan.Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat
dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.
Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri,
dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan
menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari
berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh,
teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat
kecaman dari bermacam-macam golongan.
3
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme
melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi
fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen
pada organisme tersebut. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika
tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi
dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia.
B. JENIS BIOTEKNOLOGI
1.Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi konvensional
biasanya dilakukan secara sederhana, tidak diproduksi dalam jumlah besar, tidak
menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan hanya menggunakan mikroorganisme seperti
jamur dan bakteri. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional yaitu,
adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya
penggunaan enzim.
Contoh : tempe, oncom, tape, tuak, kecap
2.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern biasanya
dilakukan dengan peralatan canggih, diproduksi dalam jumlah besar, menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah, menggunakan mikroorganisme dan bagian dari
mikroorganisme seperti tumbuhan dan hewan.
Contoh : Asam amino, penisilin, pengolahan limbah, pembasmi hama tanaman, pemisahan logam, obat.
Contoh : Asam amino, penisilin, pengolahan limbah, pembasmi hama tanaman, pemisahan logam, obat.
Ada juga jenis
atau cabang ilmu bioteknologi yang beberapa diantaranya diasosikan dengan
warna, yaitu:
Bir, salah
satu produk bioteknologi putih konvensional.
4
·
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi
yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi
seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis,
dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan
regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara
menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
·
Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru
serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi
mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi,
enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk
memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching)
minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan
pembuatan bir dengan khamir.
·
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari
aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian,
bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan
dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau
senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang
telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk
penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai
penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan
melawan senyawa asing (antigen).
·
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut
juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang
terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah
akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi
terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di
seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik
termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin
untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya
adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan
sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.
C. DAMPAK
PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi, terutama rekayasa
genetika, pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan berbagai macam persoalan
dunia seperti, polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam
kenyataannya juga menimbulkan dampak yang membawa kerugian.Antara lain :
5
1.Dampak
terhadap Lingkungan
Pelepasan
organisme transgenik (berubah secara genetik) ke alam bebas dapat menimbulkan
dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran
kimia dan nuklir.Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotipe tidak
terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut
kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan
bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam
bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
2.Dampak
terhadap Kesehatan
Produk
rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya
adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal
di Inggris. Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap
antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung
bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
3.Dampak
di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam
aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang
membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat.
Produk
bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi
(bovine growth hormone: BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%
niscaya akan menggusur petemak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat
menimbulkan kesenjangan ekonomi.
Dalam
waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, gula, kelapa,
vanili, ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika
tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai
penghasil tanaman¬tanaman tadi akan menderita kerugian besar.
6
BAB 3
BIOTEKNOLOGI
KECAP
A.
PENGERTIAN KECAP
Kecap adalah bumbu
dapur atau penyedap
makanan yang berupa cairan berwarna
hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah
kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar
air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat
dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat
dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap
juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu. Kecap termasuk bumbu makanan berbentuk cair, berwarna
coklat kehitaman, serta memiliki rasa dan aroma yang khas.
B. Sejarah Kecap
- Kecap merupakan ekstrak dari hasil fermentasi kedelai yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain (gula, garam, dan bumbu) untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Cara pengolahan kecap diduga berasal dari daratan
Cina, ditemukan lebih dari 3000 tahun yang lalu. Selanjutnya masuk ke Jepang
dan negara lain di Asia, termasuk Indonesia. Saat ini industri kecap terbesar
terdapat di Jepang, yaitu Kikkoman, dengan jenis kecap yang dihasilkan adalah
shoyu dan tamari.Penerimaan masyarakat tertinggi terhadap kecap terjadi di
Amerika Serikat. Hal ini dibuktikan oleh produksi kecap di AS yang mencapai
17,85 juta liter per tahun.
7
Diperkirakan total konsumsi tahunan kecap di
AS sekitar 43,35 juta liter per tahun.Karena rasanya yang khas dan sangat
disukai, kecap cepat dikenal di berbagai negara, terutama di negara belahan
Timur dengan berbagai nama dan modifikasi dari segi penampakan, cita rasa, dan
komposisinya. Kecap (soy sauce) dikenal di berbagai negara dengan nama
yang berbeda. Misalnya shoyu di Jepang, chiang-yu (Cina), kanjang
(Korea), toyo (Filipina), dan see-ieu (Thailand).
Penggunaan kecap sebagai bumbu penyedap telah lama
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Sulit kita membayangkan bagaimana
rasanya gado-gado, sate kambing, bubur ayam, dan masakan lainnya tanpa
kehadiran kecap di dalamnya.
Berkembangnya industri makanan, terutama industri mi
instan, yang menggunakan kecap sebagai salah satu komponen bumbu, turut
mendorong berkembangnya industri kecap di Indonesia. Kecap juga dikenal di AS
sebagai bumbu makanan nonoriental, seperti steak, burger, dan barbeque.
Kaya Asam Amino
- Bahan baku utama kecap pada umumnya adalah kedelai. Hal ini memiliki keunggulan tersendiri karena kedelai memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, terutama protein dan karbohidrat.
Asam amino yang terdapat
pada kedelai adalah leusin dan lisin. Keduanya merupakan asam amino yang sangat
diperlukan oleh enzim pemecah kedelai untuk menghasilkan kecap dengan cita rasa
yang enak, lezat, dan khas.
Jenis kedelai yang umum
digunakan dalam pembuatan kecap adalah kedelai hitam dan kedelai kuning.
Perbedaan tersebut hanya terletak pada ukuran biji dan warna kulit.
Kedelai hitam berukuran
lebih kecil dibanding kedelai kuning, tetapi tidak ada perbedaan komposisi gizi
di antara keduanya. Selain itu, perbedaan jenis kedelai tersebut tidak
berpengaruh terhadap efektivitas fermentasi.
Kepopuleran kacang kedelai
didasarkan pada nilai gizinya yang tinggi. Mutu protein kedelai termasuk paling
unggul dibandingkan dengan jenis tanaman lain, bahkan hampir mendekati protein
hewani. Hal ini disebabkan oleh banyaknya asam amino essensial yang terkandung
dalam kedelai, seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin,
metionin, treonin, dan triptopan.
Pada dasarnya ada dua jenis
kecap yang utama, yaitu kecap cina dan jepang. Kecap cina berwarna lebih
gelap dan lebih manis karena adanya penambahan gula tebu. Selain itu, kecap
cina mempunyai berat jenis, kekentalan, dan kandungan nitrogen lebih tinggi.
Namun, kecap jepang mempunyai kandungan asam amino, terutama asam amino
glutamat, yang lebih tinggi.
8
Dari segi pembuatan,
keduanya memiliki perbedaan dalam hal bahan baku dan teknologi. Kecap di
Indonesia termasuk salah satu jenis kecap cina. Kecap cina menggunakan gula
tebu, sedangkan kecap indonesia menggunakan gula palma. Secara umum kecap di
Indonesia dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu kecap asin dan kecap manis.
Kecap dapat diproduksi
dengan tiga cara, yaitu fermentasi kedelai, hidrolisis asam, atau kombinasi
dari keduanya. Kecap hidrolisis kurang populer dibanding kecap hasil fermentasi
karena flavornya kurang baik.
Hal ini disebabkan selama
proses hidrolisis, beberapa asam amino dan gula rusak, serta timbulnya senyawa
off flavor seperti asam levulinat dan H2S dan beberapa komponen lainnya yang
pada kecap fermentasi tidak terbentuk. Di Indonesia, pembuatan kecap pada
umumnya dilakukan secara fermentasi.
C. Manfaat Kecap Kedelai
Kecap kedelai merupakan bahan makanan yang sering digunakan sehari-hari .
Kecap digunakan untuk berbagai macam masakan khas Indonesia, seperti sate dan
semur. Kecap mengandung protein yang cukup baik karena memiliki asam amino yang
cukup tinggi. Kecap juga mengandung zat gizi lain dalam jumlah yang lebih
sedikit dibandingkan protein , seperti lemak, karbohidrat,, vitamin, dan
mineral.
Kecap yang kita konsumsi sehari-hari dibuat dengan cara fermentasi sehingga
mempunyai aroma yang baik. Kecap itu dibuat dengan bantuan jamur/kapang
Aspergillus oryzae, Aspergilus niger, Hansenula sp, dan Rhizopus sp. Selain itu
kecap dapat juga di fermentasi menggunakan bakteri, yaitu Lactobacillus delbucki.
Bahan baku utama pembuatan kecap adalah kedelai.
Kedelai memiliki kandungan gizi cukup tinggi, terutama protein den serat.
Ada dua jenis kedelai yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan kecap, yaitu
kedelai hitam dan kedelai putih.
Perbedaan tersebut hanya trletak pada ukuran biji dan warna kulit, yaitu
kedelai hitam berukuran lebih kecil dibanding dengan kedelai putih. Namun,
tidak ada perbedaan komposisi gizi di antara kedua jenis tersebut.
Di Indonesia dikenal dua jenis kecap, yaitu kecap manis dan kecap asin.
Kecap asin dibuat dari air ekstrak kedelai, yaitu air rendaman kedelai yang
mengandung garam dapur tanpa penambahan gula atau hanya ditambah sedikit gula.
Sementara itu, kecap manis dibuat dari ekstrak kedelai yang ditambah dengan
banyak gula.
Kecap memiliki manfaat dapat menambah cita rasa pada suatu masakan karena
kecap memiliki aroma yang sedap dan khas. Bahan-bahan yag terdapat di kecap
juga mudah dicerna oleh sistem pencernaan kita.
9
D.
Macam – Macam
Kecap
1. Kecap Jamur
Kecap jamur lebih encer daripada kecap manis. Dibuat dari jamur cincang, garam, kembang pala, bumbu ngohyong, jahe, bawang putih,kayumanis, dan brown malt vinegar.
Jamur dilumuri garam, lalu diamkan selama 24 jam. Jamur dicuci bersih lalu dikeringkan, kemudian direbus dengan semua bahan lainnya. Lalu dikemas dalam botol yang sudah disterilkan. Kecap jamur digunakan pada pembuatan ayam bakar, saus jamur, juga aneka tumisan, dan sup. Kecap jenis ini memiliki aroma jamur yang khas sehingga dapat membuat hidangan jadi lebih kaya aroma
2. Kecap Ikan
Kecap ikan atau fish sauce dibuat dari fermentasi ikan dengan garam. Sebutan bagi kecap ikan di negara-negara ASEAN juga berbeda : petis dari udang (Indonesia), nam pla dari ikan kecil Clupeidae (Thailand), patis dari udang (Filipina), shottsuru dari ikan sarden, hering, atau sisa limbah pengolahan ikan (Jepang), dan nuoc mam (Vietnam). Keunikan kecap ikan adalah rasanya yang asin dan berbau ikan.
10
Pengolahannya, dengan cara menggarami ikan yang telah dihaluskan, lalu disimpan dalam wadah tertutup rapat selama beberapa bulan. Cairan yang dihasilkan disaring, lalu dikemas dalam botol steril dan dipasteurisasi. Di Vietnam kecap ikan (nuoc mam) dibuat dari ikan kecil-kecil yang telah dihaluskan, digarami, lalu disimpan dalam wadah dari tanah, lalu ditanam dalam tanah selama beberapa bulan. Semua masakan dapat ditambahkan nuoc mam, untuk menambah kelezatan rasa masakan.
3. Kecap Asin
Ada dua macam: kecap asin berwarna gelap dan kecap asin berwarna terang. Keduanya digunakan untuk memberi rasa khas bagi hampir segalam makanan China. Kecap asin gelap lebih kental dan rasanya lebih kuat, sedangkan yang berwarna terang lebih encer dan kurang kuat dalam memberi rasa.
4. Kecap Inggris
11
Kecap jamur lebih encer daripada kecap manis. Dibuat dari jamur cincang, garam, kembang pala, bumbu ngohyong, jahe, bawang putih,kayumanis, dan brown malt vinegar.
Jamur dilumuri garam, lalu diamkan selama 24 jam. Jamur dicuci bersih lalu dikeringkan, kemudian direbus dengan semua bahan lainnya. Lalu dikemas dalam botol yang sudah disterilkan. Kecap jamur digunakan pada pembuatan ayam bakar, saus jamur, juga aneka tumisan, dan sup. Kecap jenis ini memiliki aroma jamur yang khas sehingga dapat membuat hidangan jadi lebih kaya aroma
2. Kecap Ikan
Kecap ikan atau fish sauce dibuat dari fermentasi ikan dengan garam. Sebutan bagi kecap ikan di negara-negara ASEAN juga berbeda : petis dari udang (Indonesia), nam pla dari ikan kecil Clupeidae (Thailand), patis dari udang (Filipina), shottsuru dari ikan sarden, hering, atau sisa limbah pengolahan ikan (Jepang), dan nuoc mam (Vietnam). Keunikan kecap ikan adalah rasanya yang asin dan berbau ikan.
10
Pengolahannya, dengan cara menggarami ikan yang telah dihaluskan, lalu disimpan dalam wadah tertutup rapat selama beberapa bulan. Cairan yang dihasilkan disaring, lalu dikemas dalam botol steril dan dipasteurisasi. Di Vietnam kecap ikan (nuoc mam) dibuat dari ikan kecil-kecil yang telah dihaluskan, digarami, lalu disimpan dalam wadah dari tanah, lalu ditanam dalam tanah selama beberapa bulan. Semua masakan dapat ditambahkan nuoc mam, untuk menambah kelezatan rasa masakan.
3. Kecap Asin
Ada dua macam: kecap asin berwarna gelap dan kecap asin berwarna terang. Keduanya digunakan untuk memberi rasa khas bagi hampir segalam makanan China. Kecap asin gelap lebih kental dan rasanya lebih kuat, sedangkan yang berwarna terang lebih encer dan kurang kuat dalam memberi rasa.
4. Kecap Inggris
11
Kecap inggris
(worcestershire sauce atau worcester sauce) adalah saus berbentuk cairan encer
berwarna gelap dengan rasa sedikit asin dan aroma yang harum. Kecap inggris
dibuat dari cuka, molase, gula jagung, air, cabai, kecap asin, lada hitam, asam
jawa, anchovy, bawang bombay, bawang merah, cengkeh dan bawang putih.Kecap
inggris merupakan penyedap utama untuk masakan daging sapi dan berbagai macam
makanan yang dimasak maupun tidak dimasak.
D. PROSES PEMBUATAN KECAP KEDELAI
D. PROSES PEMBUATAN KECAP KEDELAI
1. Alat dan Bahan
Alat
:
· Tampah
· Kompor
· Panci
· Kain saring
· Botol
· Sendok
· Basom
· Pengaduk
|
Bahan:
· Kedelai hitam
· Air
· Bumbu (daun saalm, daun jeruk. Engkuaskemiri,
wijen)
· Garam
· Jamur (laru)
|
2. Prosedur
pembuatan kecap kedelai
1. Penyortiran
Menyiapkan biji
kedelai hitam yang tua. Bebas dari sisa tanaman batu, kerikil, tanah, biji
kedelai tidak luka, bebas serangan hama dan penykit, tidak memar atau
rusak, kulit biji tidak keriput. Caranya biji kedelai diletekan pada tampah kemudian
di tampi.
2. Pencucian
Setelah disortir,
kedelai dicuci dengan air bersih. Tujuannya agar kotoran – kotoran yang masih
melekat atau tercampur dapat hilang.
3. Perebusan
Perebusan dilakukan
selama 2 jam. Caranya biji kedelai dimasukan ke dalam panci kemudian
direbus dengan kompor. Banyaknya air dalam perebusan sampai terendam atau
sekitar 2,5 kali volume bahan. Tujuannya agar mendapatkan biji kedelai yang
lunak dan kulitnya mudah dikupas.
12
4. Penirisan
Penirisan dilakukan dengan menggunakan kalo selama 0,5 – 1 jam
sampai kedelai dingin.
5. Penjamuran
Setelah kedelai dingin dilakukan penjamuran menggunakan laru kecap dengan
perbandingan 1 kg bahan membutuhkan 1 gram laru jenis Rhizopus. Sp.
6. Penggaraman
Biji kedelai yang telah berjamur dimasukan dalam larutan garam 20 %.
Maksudnya mencampur 200 gram garam kedalam air 1 liter. Sebagai patokan untuk 1
kg bahan membutuhkan 4 liter larutan
garam 20 %.
7. Penyaringan I
Selanjutnya dilakukn penyaringan dengan menggunakan kalo. Hasil
utamanya berupa filtrat, sedangkan hasil sampingnya berupa ampas.
8. Perebusan
II
Sebelum direbus, kedalam filtrat ditambahkan gula kelapa yang dicairkan,
bumbu-bumbu penyedap dan air bersih. Sebagi patokan untuk 1 liter
filtrat membutuhkan 2 kg gula kelapa yang telah dicairkan atau larutkan dalam
0,5 liter air.
9. Penyaringan
II
Selanjutnya dilakukan penyaringan II dengan menggunakan kain penyaring.
10. Pembotolan
Pembotolan dengan menggunakan
botol yang bersih. Kemudian cairan kecap dimasukan ke dalam botol dan
di tutup rapat.
Catatan :
1) Pemberian jamur harus sesuai
jumlahnya dengan banyaknya kedelai, agar
tidak menimbulkan kegagalan jamur
yang tumbuh.
2) Setelah direbus dan
ditiriskan, kedelai harus didinginkan dengan sempurna.
Bila tidak, jamur yang ditebarkan
diatasnya akan mati.
3) Bahan baku untuk pembuatan
kecap, selain dari kacang kedelai dapat juga
dari biji kecipir, dengan proses
pembuatan yang sama.
13
E.
PENANGANAN LIMBAH KECAP
Produk buangan dari produksi kecap berupa limbah padat
yang berupa ampas kedelai dan bumbu serta campuran semi kecap, sedangkan limbah
cair berupa air buangan sisa pencucuian alat/mesin produksi dan air sisa
rebusan kedelai. Limbah cair yang dihasilkan apabila di
buang diharapkan memenuhi persyaratran untuk dibuang ke lingkungan.
Beberapa tahap yang dilakukan dalam pengolahan limbah supaya tidak mencemari
lingkungan adalah :
1. Koagulasi
Proses koagulasi adalah proses pemberian koagulan
(contoh: Tawas, PAC) dengan maksud mengurangi gaya tolak-menolak antar partikel
koloid sehingga partikel koloid bisa bergabung menjadi flok-flok kecil.
2. Flokulasi
Proses pemberian flokulan dengan maksud menggabungkan
flok-flok kecil yang telah terbentuk pada proses sebelumnya sehingga menjadi
besar dan mudah untuk diendapkan. Dalam proses flokulasi mengalami pengadukan
lambat memberikan kesempatan flok-flok kecil menjadi semakin besar dan mencegah
pecahnya kembali flok-flok yang telah terbentuk.
3. Kolam Biologis
Kolam ini digunakan untuk mengencerkan hasil saringan
air setelah mengalami proses koagulasi dan flokulasi. Setelah melalui kolam
biologis, air dibuang ke saluran air/lingkungan. Industri telah memastikan
bahwa air limbah buangan aman bagi lingkungan sekitar, dan sampai sekarang
tidak ada keluihan warga sekitar mengenai aktivitas industri tersebut.Sedangkan
apabila dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair, harus ada perlakuan khusus,
dibawah ini adalah diagram pembuatan pupuk organik cair :
4. Pembuatan pupuk organik cair
Dari 100 kg kedelai hitam kering, menghasilkan air
limbah kotor dari bekas perendaman dan rebusan kedelai sebanyak 499 liter air
kotor berasal dari bekas pencucian dan 200 liter air kotor bekas air rebusan,
jadi keseluruhan 699 liter. Langkah –langkah dalam pembuatan limbah cair
tersebut adalah menyiapkan wadah seperti drum, kemudian masukan
rumput hijau kedalam drum tersebut, selanjutnya masukan rumput hijau dan air
kotor bekas pencucian serta air kotor bekas rebusan kedelai hingga rumput
terendam seluruhnya. Selanjutnya tambahkan EM4(2 cc/liter) dari jumlah air,
diaduk hingga merata, kemudian tutup dan biarkan selama 7-14 hari. Tahap
selanjutnya dilakukan penyaringan yang bertujuan untuk mendapatkan pupuk
organik cair yang jernih. Kemudian dikemas dalam botol dan siap untuk digunakan.
Pupuk ini digunakan untuk tanaman buah agar tumbuh maksimal karena
didalam mengandung unsur-unsur yang dirombak. EM4 adalah kultur
campuran dari organisme mikro yang terdiri dari
bakteri Lactobacillus, Actinomyces, Streptomyces, ragi jamur dan bakteri
fotosintetik yang bekerja saling menunjang dalam proses dekomposisi
bahan organik .
14
Proses
dekomposisi bahan organik dengan inokulasi EM4 berlangsung
secarafermentasi baik dalam keadaan aerob dan anaerob. Proses ini akan
menghasilkan senyawa-senyawa organik berupa asam amino, asam laktat,
gula, alkohol, vitamin, protein dan senyawa organik lainnya yang
dapat mengikat ion-ion yang dibutuhkan oleh tanaman. Ion-ion tersebut
berada dalam keadaan stabil (antioksidan) sehingga mudah diserap oleh
tanaman (Higa dan Wididana, 1996). Untuk mengatasi masalah pH pada
tanah masam biasanya dilakukan pemberian kapur. Pemanfaatan kapur
yang kemudian disusul dengan pemberian abu limbah pertanian
akan memberikan hasil yang baik.
15
BAB 4
NILAI GIZI
A.
NILAI GIZI
PADA KEDELAI
Kedelai mengandung protein 35 %
bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40
- 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau,
daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang
lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang
tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya,
kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang
berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik
tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi
berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan
yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga,
kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
Komposisi zat gizi kecap kedelai dalam 100 gram:
N0
|
Zat gizi
|
Kecap
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
|
Energi
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Abu
Kalsium
Besi
Vitamin B1
Vitamin B2
|
86 kalori
57,4 gram
5,5 gram
0,6 gram
15,1 gram
0,6 gram
21,4 gram
85 mg
4,4 mg
0,04 mg
0,17 mg
|
16
BAB 6
Penutup
Dari hasil pengamatan kami Bioteknologi
memerlukan suatu keuletan dan ketekunan sendiri supaya hasilnya tidak
berantakan dan sempurna karena Bioteknologi menggunakan berbagai microorganisme
yang di gunakannya atau di pakainya tidak boleh asal-asalan .
Bioteknologi yang kami amati yaitu
Bioteknologi konvensional yang sangat sederhana. Beda dengan Bioteknologi
modern yang cara, bahan, maupun pembuatannya di gunakan dengan alat-alat yang
sudah canggih namun microorganismenya sama dengan microorganisme konvensional.
Dalam kehidupan sehari-hari Bioteknologi
bisa kita jumpai dalam makanan, minuman, penyedap, dan obat-obatan.
Demikian hasil pengamatan kami yang kami
peroleh dari berbagai media yang di satukan oleh kami menjadi suatu kliping
yang semoga berguna bagi siapa saja yang membaca. Kurang lebihnya yang bisa
kami lakukan kami ucapkan banyak terima kasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M dan Mita W, Teknologi
pengolahan pangan nabati tepat guna. 1991. Hal 122-125. Jakarta : Akademika
Pressindo.
Anonim. 2007. Pengolahan Limbah
Industri Pangan. Jakarta: Direktorat Jendral Industri Kecil Menengah Departemen
Perindustrian.
Budi Santoso, Hieronymus.
1994. Kecap Dan Taucu Kedelai.
Yogyakarta: Kanisius.
E.M, Sudigdo. 1983. Kedelai Dijadikan Lebih Bergizi Cetakan Ke
Dua.Bandung : Tarate.
Masyarakat Atas Kelestarian
Kualitas Lingkungan Hidup, 1975. 3 hal Cara pembuatan kecap. Jakarta : Proyek
Peningkatan kesadaran.
http://journal-iptek.blogspot.com/2007/04/produksi-kecap-indo-moto.html
Soedjarwo, E. Kecap kecipir.
Jakarta : PT. Penebar Swadaya, 1982. 16 hal.
18
walaupun udah pusing ngerjainnya,ribet, pokoknya campur aduk deh! tapi setelah proposal selesai dan persentase selesai hasil dari kerja kelompoknya cukup memuaskan kok, yeah! dan hasil nya kami mendapatkan nilai 98.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar